Tanaman merupakan gudang bahan kimia yang kaya akan
kandungan berbagai jenis bahan aktif. Di dalam tanaman mungkin terkandung
puluhan atau ratusan, bahkan ribuan jenis bahan kimia, sehingga sangat sulit
untuk menentukan jenis dan fungsi atau manfaat setiap jenis kandungan bahan
aktif tersebut. Dikenal suatu kelompok bahan aktif yang disebut “Produk
metabolit sekunder” (Secondary metabolic products), dimana fungsinya
bagi tumbuhan tersebut dalam proses metabolismenya kurang jelas. Namun kelompok
ini dikenal berperan dalam hal berinteraksi atau berkompetisi, termasuk menjadi
bahan untuk melindungi diri dari gangguan pesaingnya (Kardinan, 2002).
Mimba,
terutama dalam biji dan daunnya mengandung beberapa komponen dari produksi
metabolit sekunder yang diduga sangat bermanfaat, baik dalam bidang pertanian
(pestisida dan pupuk), maupun farmasi (kosmetik dan obat-obatan). Beberapa
diantaranya adalah azadirachtin, salanin, meliantriol, nimbin dan
nimbidin (Ruskin, 1993). Azadirachtin sendiri terdiri dari
sekitar 17 komponen dan komponen yang mana yang paling bertanggung jawab sebagai
pestisida atau obat, belum jelas diketahui (Rembold, 1989). Mimba tidak membunuh
hama secara cepat, namun mengganggu hama pada proses makan, pertumbuhan,
reproduksi dan lainnya (Senrayan, 1997).
Buah dan Biji Mimba
Azadirachtin berperan
sebagai ecdyson blocker atau zat yang dapat menghambat kerja hormon ecdyson,
yaitu suatu hormon yang berfungsi dalam proses metamorfosa serangga. Serangga
akan terganggu pada proses pergantian kulit, ataupun proses perubahan dari telur
menjadi larva, atau dari larva menjadi kepompong atau dari kepompong menjadi
dewasa. Biasanya kegagalan dalam proses ini seringkali mengakibatkan kematian
(Chiu, 1988).
Salanin berperan sebagai
penurun nafsu makan (anti-feedant) yang mengakibatkan daya rusak serangga sangat
menurun, walaupun serangganya sendiri belum mati. Oleh karena itu, dalam
penggunaan pestisida nabati dari mimba, seringkali hamanya tidak mati seketika
setelah disemprot (knock down), namun memerlukan beberapa hari untuk mati,
biasanya 4-5 hari. Namun demikian, hama yang telah disemprot tersebut daya
rusaknya sudah sangat menurun, karena dalam keadaan sakit (Ruskin, 1993).
Meliantriol berperan
sebagai penghalau (repellent) yang mengakibatkan serangga hama enggan mendekati
zat tersebut. Suatu kasus terjadi ketika belalang Schistocerca gregaria
menyerang tanaman di Afrika, semua jenis tanaman terserang belalang, kecuali
satu jenis tanaman, yaitu mimba (Sudarmadji, 1999). Mimbapun dapat merubah
tingkah laku serangga, khususnya belalang (insect behavior) yang tadinya
bersifat migrasi, bergerombol dan merusak menjadi bersifat solitair yang
bersifat tidak merusak (informasi lisan Prof. K. Untung).
Nimbin dan nimbidin
berperan sebagai anti mikro organisme seperti anti-virus, bakterisida, fungisida
sangat bermanfaat untuk digunakan dalam mengendalikan penyakit tanaman (Ruskin,
1993). Tidak terbatas hal itu, bahan-bahan ini sering digunakan dan dipercaya
masyarakat sebagai obat tradisional yang mampu menyembuhkan segala jenis
penyakit pada manusia (Kardinan dan Taryono, 2003).
Selain mengandung
bahan-bahan tersebut di atas, di dalam tanaman mimba masih terdapat berpuluh,
bahkan beratus jenis bahan aktif yang merupakan produksi metabolit sekunder yang
belum teridentifikasi dan belum diketahui manfaatnya. Oleh karena itu,penelitian
mengenai penggalian potensi mimba masih banyak diperlukan.
Salam Azadirachta!!
0 komentar:
Posting Komentar
Cuap-cuapnya mas....mbak....monggo....