Pada
mulanya keong mas atau Pomacea
canaliculata cukup popular di Indonesia. Hewan ini disebut keong mas karena
mempunyai bentuk cangkang yang bagus dan warna keemasan. Di dalam akuarium,
keong ini memakan tanaman air dan sisa makanan yang jatuh ke dalam dasar
akuarium. Selain itu, mereka juga memakan lumut yang menempel di dinding maupun
batu-batuan atau bonggol kayu yang dipajang di akuarium. Demikianlah tanpa rasa
berdosa para hobiis ikan hias memelihara siput murbei atau yang kita kenal
sebagai keong mas. Lama kelamaan akibat dibiarkan tanpa pengawasan, keong mas
akhirnya masuk ke areal persawahan dan menjadi hama unggul tanaman padi. Di
Indonesia pun sering terdapat berbagai kasus kegagalan panen akibat adanya
serangan keong mas. Keong ini mudah menyebar apalagi didukung dengan kondisi
lingkungan yang disukainya.
Dalam
mengendalikan keong mas kebanyakan petani masih menggunakan moluskisida
sistesis yang harganya mahal, berspektrum luas, dan mengganggu organism
nontarget termasuk manusia. Padahal masih terdapat berbagai macam cara yang
lebih murah dan aman untuk mengendalikan hama ini. Salah satunya dengan
menggunakan pestisida nabati yang bahan dasarnya berasal dari daun tanaman
mimba (Azadirachta indica).
Mimba
(Azadirachta indica A. Juss; Mileaceae), merupakan salah satu tumbuhan
sumber bahan pestisida (pestisida nabati) yang dapat dimanfaatkan untuk
pengendalian hama. Tanaman ini tersebar di daratan India. Di Indonesia tanaman
ini banyak ditemukan di sekitar provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan
NTB. Dataran rendah dan lahan kering dengan ketinggian 0-800 dpl.
merupakan habitat yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman mimba (Indiati. 2009).
Biji dan daun mengandung 25 senyawa limonoid dan daun mengandung 57
senyawa limonoid dengan zat bioaktif utama azadiracktin (C35H44016). Zat
bioaktif ini bekerja sebagai zat penolak, pencegah nafsu makan, penghambat
tumbuh, larvasida (untuk mengendalikan larva), bakterisida (mencegah
aflatoksin), mitisida (obat kudis), virisida (mengendalikan virus mosaik pada
tembakau), rodentisida, ovisida, spermatisida, fungisida, nematisida dan
moluskisida. Bahan aktif ini terdapat di semua bagian tanaman, tetapi yang
paling tinggi terdapat pada biji. Biji mengandung minyak 35-45%. Sifat penting azadirachtin
adalah fitotiksisitasnya kecil atau tidak ada pada dosis efektif, tidak toksik
untuk manusia dan vertebrata lainnya, daya kerja utama adalah menekan nafsu
makan (antifeedant) untuk serangga hama (Panji. 2009).
Dengan adanya alasan ini, maka dilakukanlah penelitian untuk mengetahui
pada konsentrasi eksrak daun mimba yang optimal yang dapat menyebabkan
mortalitas pada hama keong mas. Meskipun bagian tanaman yang mengandung racun
tertinggi adalah bagian biji, namun karena cukup sulit untuk didapatkan maka
yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daunnya saja.
Salam Azadirachta!!
0 komentar:
Posting Komentar
Cuap-cuapnya mas....mbak....monggo....